DKM Masjid Al-Ishlah pada Sabtu kemarin
(31/12/2016) telah menggelar acara silaturahmi dan tausiyah bagi kaum muslimin
di wilayah sekitar masjid tersebut bersama seorang ulama muda asal Gaza
Palestina, Syaikh Abdurrahman Zabir.
Banyak informasi “baru” yang diterima
oleh warga setempat berkenaan dengan persoalan Palestina, mengingat masih
begitu banyaknya berita yang memang disembunyikan oleh media massa dunia
tentang situasi dan kondisi Palestina yang sebenarnya.
Dari mulai hal yang paling mendasar,
bangunan masjid Al Aqsha sendiri, saat Syaikh Abdurrahman Zabir memperlihatkan
foto area masjidil Aqsha kepada jamaah lewat proyektor dan meminta mereka untuk
menunjukkan yang manakah masjidil Aqsha, hampir semua orang mengatakan masjidil
Aqsha adalah masjid yang berkubah emas. Dan tentu saja itu salah besar, yang
kemudian diberitahukan oleh Syaikh bangunan masjid Al Aqsha yang benar dan
diikuti dengan memaparkan seluk beluk masjidil Aqsha.
Pada kesempatan tersebut Syaikh
Abdurrahman Zabir juga menyampaikan penjelasan tentang sejarah Palestina, baik
itu di era sebelum kedatangan Islam maupun di masa saat ini. Beliau pun
menyinggung tentang mengapa dulu begitu mudahnya negeri Palestina bisa dikuasai
oleh Inggris dan akhirnya diserahkan kepada bangsa penjajah Yahudi Israel.
Saat peristiwa itu terjadi keadaan kaum
muslimin Palestina dalam “kegelapan yang pekat,” demikian beliau mengumpamakan,
dikarenakan jauhnya umat disana ketika itu dari Islam dan nilai-nilainya yang
mulia. Tidak ada ghirah, jiwa perlawanan dan wabah cinta dunia begitu
menguasai.
Hanya segelintir saja dari rakyat
Palestina ketika itu yang tergerak untuk bangkit melawan, ada yang sampai
menjual perhiasan istrinya demi membeli senjata untuk berjuang. Namun itu
tidaklah cukup, sebab utama karena sangat sedikitnya orang yang bangkit untuk
mengadakan perjuangan dan perlawanan, serta sangat kurangnya dukungan dari sesama
mereka sendiri.
Meski begitu Syaikh Abdurrahman Zabir menuturkan
kelompok perlawanan – yang meski sedikit sekali personalnya – tetap selalu ada.
Dan bahkan sekarang, utamanya di Gaza kekuatan perlawanan umat Islam Palestina
sudah sangat diperhitungkan oleh penjajah Yahudi Israel. Kekuatan militer Israel
yang begitu canggih pun tidak mampu melemahkan pasukan pejuang Gaza di
Palestina, bahkan semakin hari mujahidin Gaza yang mayoritas berasal dari HAMAS
makin mampu melakukan kemajuan pesat baik dalam keahlian, teknologi, strategi
dan persenjataan. Brigade Al-Qassam yang meruapakan sayap militer HAMAS, telah
menjelma menjadi salah satu pasukan terbaik dunia yang sangat teruji dan
terbukti dalam pertempuran.
Tidak lupa Syaikh menyampaikan tentang
keutamaan masjidil Aqsha berdasarkan Al-Qur`an dan hadits-hadits shahih Nabi
SAW, serta kewajiban umat Islam atasnya. Beliau pun mengingatkan sesungguhnya persoalan
masjid Al Aqsha dan Palestina bukanlah persoalan bangsa Palestina semata,
tetapi itu adalah persoalan seluruh umat Islam di muka bumi. Akar segala
konflik di dunia yang disebarluaskan oleh kaum perusak Yahudi adalah penjajahan
atas Palestina. Umat Islam memiliki tanggung jawab terhadap persoalan
Palestina.
Diterangkan juga oleh Syaikh bagaimana kondisi
masjidil Alsha hari ini, bagaimana bangsa penjajah Isreal telah melakukan
perusakan sangat parah terhadap bangunan masjid, mereka bertujuan untuk
merobohkannya. Dan hal itu kini telah dilakukan terang-terangan.
Selepas acara silaturahmi dan tausiyah, team
For Ummah Care dari divisi media bersilaturahmi secara khusus serta melakukan
wawancara terhadap Syaikh, sambutan beliau pun luar biasa hangat. Kehadiran Syaikh
Abdurrahman Zabir di Tasikmalaya ini utamanya untuk mengadakan ceramah di
masjid Aisyah PD Persis, silaturahmi dan tausiyah bersama warga di wilayah
sekitar masjid Al Ishlah ini merupakan acara tambahan bagi beliau.
(af/j)