Minggu, 01 Januari 2017

Silaturahmi Ulama Gaza Ke Tasikmalaya

 

DKM Masjid Al-Ishlah pada Sabtu kemarin (31/12/2016) telah menggelar acara silaturahmi dan tausiyah bagi kaum muslimin di wilayah sekitar masjid tersebut bersama seorang ulama muda asal Gaza Palestina, Syaikh Abdurrahman Zabir.

Banyak informasi “baru” yang diterima oleh warga setempat berkenaan dengan persoalan Palestina, mengingat masih begitu banyaknya berita yang memang disembunyikan oleh media massa dunia tentang situasi dan kondisi Palestina yang sebenarnya.

Dari mulai hal yang paling mendasar, bangunan masjid Al Aqsha sendiri, saat Syaikh Abdurrahman Zabir memperlihatkan foto area masjidil Aqsha kepada jamaah lewat proyektor dan meminta mereka untuk menunjukkan yang manakah masjidil Aqsha, hampir semua orang mengatakan masjidil Aqsha adalah masjid yang berkubah emas. Dan tentu saja itu salah besar, yang kemudian diberitahukan oleh Syaikh bangunan masjid Al Aqsha yang benar dan diikuti dengan memaparkan seluk beluk masjidil Aqsha.

Pada kesempatan tersebut Syaikh Abdurrahman Zabir juga menyampaikan penjelasan tentang sejarah Palestina, baik itu di era sebelum kedatangan Islam maupun di masa saat ini. Beliau pun menyinggung tentang mengapa dulu begitu mudahnya negeri Palestina bisa dikuasai oleh Inggris dan akhirnya diserahkan kepada bangsa penjajah Yahudi Israel.

Saat peristiwa itu terjadi keadaan kaum muslimin Palestina dalam “kegelapan yang pekat,” demikian beliau mengumpamakan, dikarenakan jauhnya umat disana ketika itu dari Islam dan nilai-nilainya yang mulia. Tidak ada ghirah, jiwa perlawanan dan wabah cinta dunia begitu menguasai.

Hanya segelintir saja dari rakyat Palestina ketika itu yang tergerak untuk bangkit melawan, ada yang sampai menjual perhiasan istrinya demi membeli senjata untuk berjuang. Namun itu tidaklah cukup, sebab utama karena sangat sedikitnya orang yang bangkit untuk mengadakan perjuangan dan perlawanan, serta sangat kurangnya dukungan dari sesama mereka sendiri.

Meski begitu Syaikh Abdurrahman Zabir menuturkan kelompok perlawanan – yang meski sedikit sekali personalnya – tetap selalu ada. Dan bahkan sekarang, utamanya di Gaza kekuatan perlawanan umat Islam Palestina sudah sangat diperhitungkan oleh penjajah Yahudi Israel. Kekuatan militer Israel yang begitu canggih pun tidak mampu melemahkan pasukan pejuang Gaza di Palestina, bahkan semakin hari mujahidin Gaza yang mayoritas berasal dari HAMAS makin mampu melakukan kemajuan pesat baik dalam keahlian, teknologi, strategi dan persenjataan. Brigade Al-Qassam yang meruapakan sayap militer HAMAS, telah menjelma menjadi salah satu pasukan terbaik dunia yang sangat teruji dan terbukti dalam pertempuran.

Tidak lupa Syaikh menyampaikan tentang keutamaan masjidil Aqsha berdasarkan Al-Qur`an dan hadits-hadits shahih Nabi SAW, serta kewajiban umat Islam atasnya. Beliau pun mengingatkan sesungguhnya persoalan masjid Al Aqsha dan Palestina bukanlah persoalan bangsa Palestina semata, tetapi itu adalah persoalan seluruh umat Islam di muka bumi. Akar segala konflik di dunia yang disebarluaskan oleh kaum perusak Yahudi adalah penjajahan atas Palestina. Umat Islam memiliki tanggung jawab terhadap persoalan Palestina.

Diterangkan juga oleh Syaikh bagaimana kondisi masjidil Alsha hari ini, bagaimana bangsa penjajah Isreal telah melakukan perusakan sangat parah terhadap bangunan masjid, mereka bertujuan untuk merobohkannya. Dan hal itu kini telah dilakukan terang-terangan.

Selepas acara silaturahmi dan tausiyah, team For Ummah Care dari divisi media bersilaturahmi secara khusus serta melakukan wawancara terhadap Syaikh, sambutan beliau pun luar biasa hangat. Kehadiran Syaikh Abdurrahman Zabir di Tasikmalaya ini utamanya untuk mengadakan ceramah di masjid Aisyah PD Persis, silaturahmi dan tausiyah bersama warga di wilayah sekitar masjid Al Ishlah ini merupakan acara tambahan bagi beliau.














(af/j)

For Ummah Care

Admin

For Ummah Care adalah Badan Penerimaan dan Penyaluran (BPP) Zakat, Infaq dan Sedekah yang merupakan unit khusus dari Halaqah Tahfidz Al-Qur`an (HTA) Abdullah bin Abbas. Untuk saat ini wilayah aktivitasnya terutama masih di Tasikmalaya dan umumnya di daerah-daerah sekitarnya (Priangan Timur).