Senin, 05 Desember 2016

Aksi Bela Islam Jilid-3, Damai dan Menakjubkan



Aksi Bela Islam Jilid-3 berlangsung dengan begitu rapih, tertib dan damai dengan tidak lepas dari tuntutan utama kepada pemerintah untuk
bertindak adil dan tegas dalam menegakkan hukum kepada si penista Islam dan Al-Qur`an, Ahok.

MONAS, JAKARTA - Setelah sebelumnya mendapatkan begitu banyak upaya-upaya penghambatan dan bahkan sampai masuk ke tahap penjegalan, Aksi Bela Islam (ABI) Super Damai jilid-III akhirnya dengan izin Allah Ta`ala bisa terselenggara dengan sangat baik, tertib, rapih, bersih & tentu saja damai.
Tidak ada sama sekali segala hal yang begitu “dikhawatirkan” oleh pihak pemerintah dan aparat kepolisian terkait ABI jilid-3. Kaum muslimin dari seluruh pelosok Indonesia –bahkan ada yang datang dari negeri Jiran Malaysia- yang menghadiri ABI jilid-3 semuanya kompak dalam satu tujuan untuk membela kemuliaan Islam dan kesucian Al-Qur`anul Karim dari segala penistaan dan penghinaan oleh musuh-musuh Islam. Tidak ada kericuhan dan keributan apalagi provokasi dari kaum muslimin peserta ABI jilid-3, justru yang memprovokasi adalah dari pihak musuh-musuh Islam, seperti seorang perusuh yang dibekuk peserta bernama Frans Maulian, yang sambil mabuk mengacung-acungkan golok mengancam peserta untuk bubar.
Tausiyah-tausiyah yang disampaikan oleh para ustadz dan ulama semuanya sejuk dan menyegarkan hati serta membuka pikiran akan tugas hidup dan kewajiban seorang muslim dari beragam aspek dan nilai, diawali saat manusia terlahir sampai kematian menjemput, dimulai dari perkara kecintaan kepada Islam, pengamalan dan pembelaannya. Terkecuali – dalam pandangan admin yang mendengarkan langsung – pidato oleh Kapolri dan Presiden yang begitu terasa absurd, mengambang bahkan tidak jelas arahnya, yang justru kental terasa formalitas dan pencitraannya, jika para pembaca hadir langsung di lokasi tentulah akan merasakan sendiri hal tersebut.
ABI jilid-3 lahir murni dari rasa cinta umat Islam akan agama dan kitab sucinya, tak rela jika itu semua dihina dilecehkan dan direndahkan oleh siapapun apalagi oleh orang kafir, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Ahok yang telah secara sistematis membidik dan selalu menyorot ayat-ayat Al-Qur`an utamanya Al-Maidah : 51 hingga berbuah penistaan terhadapnya.
ABI jilid-3 kembali hadir dikarenakan adanya ketidak jelasan hukum bahkan sampai ada perlindungan dengan segala rekayasa hukum dan politik guna menjauhkan si penista Islam dan Al-Qur`an, Ahok, dari jerat hukuman yang setimpal. Menyaksikan upaya curang dan kotor yang dilakukan oleh segenap kroni si penista itu, maka umat Islam dari seluruh pelosok Indonesia dengan ghirah tinggi dan serempak menyambut seruan para ulama untuk kembali menunjukkan persatuan dan tuntutan mereka untuk ditegakkannya keadilan hukum di negeri ini terhadap Ahok, si penista Al-Qur`an dan pemecah belah bangsa.
Keberangkatan
Bis rombongan yang ditumpangi team For Ummah Care berangkat dari Tasikmalaya pada waktu ba`da Ashar, sempat didatangi beberapa aparat kepolisian yang sengaja hendak “mendata” peserta rombongan satu-persatu - sebelumnya kita telah mengetahui adanya upaya memperlambat dan menghambat para peserta ABI jilid-3 oleh kepolisian di berbagai daerah - namun dengan cara yang bijak dan tepat ‘ulah’ tersebut berhasil ditolak.
Perjalanan bis kali ini memakan waktu sekitar 10 jam, lebih lama dari jarak tempuh normal yang sekitar 7 jam dikarenakan adanya kemacetan cukup parah di jalan Tol Cipularang. Tanpa konvoi seperti pada waktu sebelumnya, bus tunggal rombongan peserta melaju lancar tanpa hambatan dan berhenti sekali di sebuah rest area daerah Bandung.
Pada saat sedang istirahat tersebut, ada kejadian yang membuat kami bertambah gembira dan semangat, tanpa diduga sebelumnya belasan mobil pribadi berdatangan masuk ke rest area yang sama, spanduk Aksi Bela Islam III terpasang di hampir semua body mobil-mobil itu. Namun kejutan tidak berhenti sampai disitu, di belakang mobil-mobil pribadi itu satu persatu bis-bis berpenumpang penuh berdatangan masuk ke tempat yang sama, semuanya berjumlah 20 bus! Dan seluruh penumpangnya punya tujuan yang sama, yaitu mengikuti Aksi Bela Islam III di Monas.
Kedatangan dan persiapan
Tiba di Jakarta sekitar pukul 2:30 Jum`at (2/12) dinihari, masih di lokasi yang sama dengan Aksi sebelumnya yaitu Masjid Said Na`um, Tanah Abang. Rombongan peserta Aksi Bela Islam (ABI) jilid-3 dari Tasikmalaya dimana team For Ummah Care ikut didalamnya diarahkan ke tempat yang lain karena banyaknya peserta yang telah hadir lebih dulu di tempat itu, jumlahnya dua kali lipat lebih dari Aksi sebelumnya. Masya Allah!
Selepas sholat Shubuh dan sarapan, kami semua menuju ke Masjid Said Na`um untuk bergabung bersama peserta yang lain guna berangkat ke lokasi aksi dengan arahan kordinasi dari Jamaah Ansharusy Syariah (JAS).
Sehubungan team For Ummah Care selain menjalankan tugas tetap untuk penanganan pertolongan pertama juga punya agenda untuk semampunya meliput dan mendokumentasikan Aksi Bela Islam jilid-3, maka kami memilih jalur kordinasi longgar agar dapat bergerak lebih mobile.
Team For Ummah Care bergabung dan membaur bersama-sama dengan para peserta Aksi Bela Islam 3 yang lain. 
Saat-saat akhir menuju lokasi pemberangkatan di SDIT Said Na`um, team kembali memeriksa dan memastikan kelengkapan alat-alat tugas agar semuanya lengkap tanpa ada yang tertinggal.
Persiapan

Peserta aksi yang satu rombongan dengan team For Ummah Care, memberikan dukungan positif dan motivasi.


Pemberian arahan umum oleh pimpinan Jamaah Ansharusy Syariah (JAS) sebagai kordinator para peserta dari lokasi Said Na`um. Cuaca pagi itu teduh memayungi, diawali dengan sedikit hujan rintik-rintik yang menyegarkan.



Team For Ummah Care diantara ribuan peserta Aksi Bela Islam 3 sebelum berangkat ke lokasi






Dengan tertib dan rapih para peserta pun berangkat bersama secara teratur dengan tujuan akhir, Monas.



Beragam cara banyak dilakukan para peserta untuk mengabadikan moment yang sangat luar biasa ini, salah satunya dengan menggunakan kamera drone.


Di pagi hari yang sejuk itu jalanan Thamrin sudah mulai dilintasi para peserta baik yang dari luar maupun warga Jakarta sendiri.


Sedangkan warga yang melakukan aktivitas rutin sama sekali tidak merasa terganggu dengan acara besar ini, mereka malah mendapatkan suasana kota Jakarta lebih lengang dan bersih jauh berbeda dari keseharian wajah ibukota.



Biasanya jalanan kosong seperti ini di Jakarta hanya terjadi pada saat Hari Raya Idul Fitri dimana sebagian besar warga pendatang pada mudik ke kampung halaman, namun acara Aksi Bela Islam telah merubah kelaziman tersebut. Jalan Thamrin arah ke Bundaran HI memang diutamakan untuk lalu lintas umum, para peserta yang menuju lapangan Monas sebagian besar menggunakan jalan sebelah satunya lagi. Foto diambil pagi hari, saat para peserta mulai berdatangan, lokasi ini masih jauh dari Monas.





Seiring terangnya hari, jumlah para peserta aksi yang berdatangan semakin bertambah banyak tiada henti, baik sendiri-sendiri maupun berkelompok, tua muda, kaum pria dan bahkan wanita dengan langkah pasti bergerak untuk menuju ke titik utama.


Team For Ummah Care bergerak proaktif membaur diantara jutaan peserta lainnya guna menjalankan tugas sebagai unit mobile pertolongan pertama.




Team di tengah-tengah para peserta yang berasal dari luar pulau Jawa, tiada yang menggerakkan mereka ke acara Aksi Bela Islam 3 selain dorongan iman dan kecintaan pada Al-Qur`anul Karim.


Para peserta yang hadir sudah begitu luar biasa jumlahnya, foto ini diambil sekira pukul 07:00 dan jalan menuju Monas di sekitar patung Kuda sudah tertutup. Team tidak dapat menembus menuju ke lokasi utama acara di Monas, akhirnya kami putuskan untuk menetapkan pos di sekitar Bank Indonesia.



Jalan menuju ke arah Bundaran HI pun yang digunakan untuk lalu lintas sudah mulai dipadati para peserta, dan mobil pengeras suara (tengah, dekat pagar pembatas busway) yang me-relay tausiyah dari panggung utama sudah mengambil posisi tetap disana.





Team For Ummah Care memantau diatas jembatan penyeberangan (JPO), ini posisi pos yang ditetapkan setelah pengamatan.


Tepat sekitar jam 08:00 pas acara Aksi Bela Islam (ABI) 3 dimulai, massa peserta sudah memadati seluruh ruas jalan di sekitar Bank Indonesia, dan terus bertambah hingga ke titik-titik jalan terjauh di sekitar wilayah Monas.


Tahukah anda, bahwa dibalik tanaman pagar besi kokoh Bank Indonesia banyak terdapat anggota TNI bersenjata lengkap? Dari bawah memang tidak terlihat penampakan tersebut, karena tertutupi oleh tanaman pagar yang tingginya melebihi rata-rata para peserta. Namun dari posisi diatas JPO dan dengan penglihatan yang jeli akan terlihat jelas keberadaan para prajurit TNI tersebut.

Sedangkan aparat kepolisian, sepanjang kegiatan acara berlangsung di lokasi yang dapat disaksikan oleh team, tidak nampak sama sekali kehadiran mereka secara signifikan, paling hanya satu dua personil dengan pakai peci sibuk nawarin air mineral dan snack, yang bersenjata lengkap tidak kami jumpai di lokasi tersebut sama sekali, berbeda dengan aksi 411 sebelumnya yang mana mereka sudah memposisikan diri berhadap-hadapan dengan umat Islam dan menembakkan gas airmata jenis berbahaya langsung ke arah para ulama dan habaib.





Peserta begitu membludak, hingga Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) pun penuh disesaki oleh massa yang sangat antusias mengikuti acara.



Selepas shalat Jum`at, sesuai janji sebelumnya, sekitar 7 jutaan umat Islam peserta Aksi Bela Islam 3 membubarkan diri dengan sangat luar biasa tertib, rapih dan teratur tanpa meninggalkan kekotoran dan sampah. 
Jika pemerintah masih merendahkan tuntutan mulia kaum muslimin Indonesia ini dengan tidak menegakkan hukum yang setimpal pada Ahok si penista Al-Qur`an dan Islam, maka seperti yang disampaikan Habib Riziq Syihab, tidak akan ada Aksi Bela Islam 4 tetapi yang ada hanyalah "Revolusi". 
Allahu Akbar !

For Ummah Care

Admin

For Ummah Care adalah Badan Penerimaan dan Penyaluran (BPP) Zakat, Infaq dan Sedekah yang merupakan unit khusus dari Halaqah Tahfidz Al-Qur`an (HTA) Abdullah bin Abbas. Untuk saat ini wilayah aktivitasnya terutama masih di Tasikmalaya dan umumnya di daerah-daerah sekitarnya (Priangan Timur).